Walisongo |
Wisata Ziarah Makam Walisongo - Apa kamu pernah berziarah ke makam Walisongo? Walisongo
adalah pelopor penyebar agama Islam di pulau Jawa yang hadir pada sekitar abad
ke-14. Para Wali tersebut dianggap sebagai guru luar biasa yang mampu memberi
pengajaran agama baru secara damai. Oleh karena itu, banyak para peziarah yang
ingin menghormati dengan mendoakan para Walisongo.
Di Jawa Timur, ada makam 5 Walisongo, yaitu Sunan Ampel,
Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Mereka ini dikenal
dengan Wali Limo. Makam Wali Limo ini merupakan salah satu destinasi wisata
religi yang harus kamu datangi ketika
berkunjung ke Jawa Timur
Sunan Ampel di Surabaya
Makam Sunan Ampel Surabaya |
Sunan Ampel mempunyai nama asli Raden Rahmat, lahir pada
tahun 1401 di Champa. Ia merupakan anak dari Sunan Gresik atau Maulana Malik
Ibrahim dengan putri raja Champa, Dewi Chandrawulan. Sunan Ampel cukup terkenal
karena kebijaksanaannya, sehingga ketika Sunan Gresik meninggal, ia yang
menggantikan ayahnya untuk menjadi sesepuh dan juru fatwa di tanah Jawa.
Pada tahun 1478, Sunan Ampel meninggal dan dimakamkan di
samping masjid Ampel. Kini makamnya ramai dikunjungi oleh para peziarah.
Sunan Gresik
Makam Sunan Gresik |
Sunan Maulana Malik Ibrahim atau yang kerap disebut Sunan
Gresik ini merupakan Sunan tertua dari
delapan Sunan lainnya. Sunan Gresik, dipercaya merupakan penyebar agama Islam
pertama di tanah Jawa. Mungkin
inilah yang menjadi penilaian mengapa Sunan Malik Ibrahim dikatakan sebagai
Sunan tertua dibanding yang lainnya. Setelah beliau meninggal di tahun 1419,
beliau di makamkan di jalan Sunan Malik Ibrahim, desa Gapurosukolilo, Gresik,
Jawa Timur.
Sunan Giri
Makam Sunan Giri |
Sunan
Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,
yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri
Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa, yang pengaruhnya bahkan
sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Makam Sunan Giri
terletak di perbukitan Giri, Kebomas,
Gresik.
Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat |
Sunan
Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden
Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan
Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat
mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan
Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia
menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan
Paciran. Ian pun dimakamkan di desa Drajat, Paciran, Lamongan.
Makam
Sunan Bonang
Sunan Bonang |
Makam
Sunan Bonang terletak di Desa Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa
Timur, Indonesia. Makam Sunan Bonang di Tuban ini adalah tempat wisata yang
ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat
indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari
hari.
Sementara
itu, penyebaran syiar islam ditanah jawa yang mempunyai nama asli Syeh Makhdum
Makhdum Ibrahim dan merupakan seorang wali 9 yang termashur diperiode wali ke 3. Sunan Bonang merupakan putra dari seorang wali juga, yaitu Sunan Ampel. Ibu
Sunan Bonang bernama Dewi Candra wati atau dalam karangan cerita jawa sering
disebut nyai ageng manila yang merupakan Sang Putri kerajaan.
Indonesian Islamic Art Museum |
Sementara
itu, Jika kamu ingi
mendapatkan gambaran tentang perjuangan Walisongo dalam menyebarkan agama
Islam, datanglah ke Indonesian Islamic Art Museum yang berlokasi di kompleks
Wisata Bahari Lamongan, jalan Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Lamongan. Museum
ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah di era Walisongo, seperti beberapa
kitab tafsir karangan walisongo, wayang dan alat musik media dakwah Walisongo
dan masih banyak lainnya.
Kitab-kitab tafsir tersebut usianya sudah ratusan tahun dan
ditulis menggunakan arab Pegon. Arab Pegon merupakan percampuran antara tulisan
arab dengan bahasa Jawa. Jadi ketika kita lihat, kitab tersebut seakan
bertuliskan tulisan Arab, tetapi ketika kita baca itu adalah Bahasa Jawa.
Selain menyimpan koleksi benda bersejarah di era Walisongo, ada
juga berbagai artifak Islam dari kesultanan Islam yang ada di Nusantara,
seperti Berbagai perlengkapan perang (Perisai, Pedang, dan rencong), dirham koin
dari kerajaan Aceh Darussalam, Jingra Koin dari Kerajaan Gowa Talu Sulawesi
Selatan dan masih banyak lainnya.
Menariknya, tidak hanya mendatangkan benda koleksi dari
Nusantara, Indonesian Islamic Art Museum juga menghadirkan peninggalan kerajaan
Islam Luar Negeri, seperti Ottoman Turki, Mughal India, Champa Vietnam, China
(Song, Tang, Yuan, Ming) dan lainnya.
Zona Audio Visual Room di Indonesian Islamic Art Museum |
Pengunjung juga bisa melihat film “The Glorious of Islam” yang menggambarkan perjalanan Islam ke seluruh penjuru dunia di zona Audio Visual Roomnya. Di zona Audio visual Room pengunjung juga bisa membaca berbagai informasi tentang arsitektur masjid di seluruh penjuru dunia. Mereka juga bisa melakukan interaksi dengan animasi peradaban Islam, dengan cara mendownload dan menginstall aplikasi AR (Augemented Reality) Indonesian Islamic Art Museum di Google Play Store.
Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum |
Selain itu, Indonesian Islamic Art Museum juga memiliki
berbagai photo spot keren yang bisa membuat kunjunganmu makin berkesan.
Berbagai photo spot tersebut ada di zona Diorama yang memiliki berbagai replika
peradaban Islam, seperti masjid dan kapal Cheng Ho, toko klontong, pasar
tradisional dan masih banyak lainnya. Berbagai replika tersebut juga dilengkapi
dengan background dan suara-suara yang membuat pengunjung seperti sedang berada
di situasi yang sebenarnya.
Harga Tiket Indonesian Islamic Art Museum
Weekday : Rp. 10.000
Weekend : Rp. 15.000
Nomer Telephone Indonesian Islamic Art Museum
0819-1679-9288
Tidak ada komentar:
Posting Komentar